Globalisasi
BAB 2
Perkembangan Iptek di Era Globalisasi dan Dampaknya
A. Perkembangan Iptek dalam Era Globalisasi
1. Pengertian Globalisasi
Pengertian globalisasi secara umum yaitu suatu
proses mendunia atau menyeluruh dimana setiap orang tidak mengenal atau terikat
oleh batas-batas wilayah negara. Artinya setiap individu dapat berhubungan dan
bertukar informasi kapanpun dan dimanapun melalui media cetak maupun
elektronik.
Intinya globalisasi bisa membuat suatu negara lebih
kecil karena kemudahan komunikasi antar negara di berbagai bidang. Membentuk
suatu kehidupan baru yang lebih bersatu karena seolah-olah tanpa adanya sekat
antara batas geografis, budaya, dan ekonomi. Tidak heran apabila globalisasi
merupakan jalan pertukaran budaya dan hubungan sosial ekonomi tanpa memandang
status sosial, maupun perkembangan yang terdapat di dalamnya.
Berikut ini pengertian globalisasi dari para ahli:
a. Selo Soemardjan
Globalisasi adalah suatu proses terbentuknya sistem organisasi dan
komunikasi antar masyarakat di seluruh dunia, tujuannya untuk mengikuti sistem
dan kaidah-kaidah tertentu yang sama.
b. Achmad Suparman
Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu
benda atau perilaku sebagai ciri dari setiap individu yang ada di dunia tanpa
dibatasi oleh wilayah.
c.
Dr.
Nayef R.F. Al-Rodhan
Globalisasi adalah proses yang mencangkup penyebab,
kasus, dan konsekuensi dari integrasi transnasional dan transkultural aktivitas
manusia dan non-manusia.
d.
Scholte
Globalisasi adalah berkembangnya hubungan
internasional. Dalam hal ini setiap Negara tetap mempertahankan identitas
masing-masing, tetapi menjadi semakin ketergantungan satu dengan yang lain.
e.
Thomas
L. Friedman
Globalisasi mempunyai dimensi idiologi dan teknologi,
dimensi teknologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi teknologi
adalah teknologi informasi yang telah menyatukan dunia.
f.
Anthony
Giddens
Globalisasi adalah intensifikasi (percepatan)
hubungan sosial seluruh dunia atau secara mendunia yang mengaitkan kejadian
dilokasi yang satu dengan yang lain serta menyebabkan timbulnya perubahan pada
keduanya.
g.
Princenton
N. Lyman
Globalisasi
adalah perkembangan yang sangat cepat atas saling ketergantungan dan hubungan
antara Negara- Negara di dunia dalam hal perdagangan dan keuangan.
h.
Laurence
E. Rothenberg
Globalisasi adalah percepatan (laju) dan
intensifikasi, interaksi, dan integrasi antara orang-orang perusahaan,
pemerintah, dan dari Negara yang berbeda.
i.
Malcom
Waters
Globalisasi adalah suatu proses sosial yang berakibat
bahwa pembatasan geografis di keadaan sosial budaya menjadi kurang penting yang
terwujud di dalam kesadaran orang.
j.
Emanuel
Ritcher
Globalisasi
adalah jaringan kerja global secara beriringan memadukan masyarakat yang
sebelumnya terpencar-pencar dan terpencil ke dalam saling bergantung dan
persatuan dunia.
k.
Martin
Albrown
Globalisasi
adalah proses dimana penduduk dunia terhubung ke dalam komunitas dunia tunggu,
komunitas global.
2.
Proses
Globalisasi
a.
Gambaran
Singkat Mengenai Proses Globalisasi
Globalisasi merupakan
proses kompleks. Pandangan atau respons orang terhadapnya beraneka ragam.
Anthony Giddens (2001) mengelompokkan berbagai pandangan tentang proses
globalisasi ke dalam 3 (tiga) kelompok, yaitu kaum skeptis, kaum hiperglobalis
(radikal), dan kaum transformatif. Dan dari seluruh pengkajian yang ada,
globalisasi tidak dapat dipisahkan dengan ekonomi, sistem pasar dan perdagangan.
Menurut Anthony
Giddens, terdapat tiga pandangan mengenai proses globalisasi, yaitu sebagai
berikut :
1)
Kaum Skeptis
Kaum skeptis dalam globalisasi memberikan pandangan
yang negatif terhadap perkembangan global saat ini. Memandang pada kegiatan
ekonomi di abad ke 19 dimana ekonomi terbuka lebar sehingga perdagangan dapat
berjalan dengan leluasa, membuat kaum skeptis mempertanyakan mengapa arus
perdagangan di era seperti sekarang mengalami penurunan, sedangkan jika
menengok dari sisi lain yakni teknologi, semakin mengalami perkembangan pesat.
Kaum skeptis beranggapan bahwa pada era saat ini
globalisasi ekonomi sudah tidak lagi mengacu pada globalisasi ekonomi dunia.
Namun berbalik arah menjadi mengarah pada globalisasi ekonomi yang bersifat
regionalisasi. Mereka juga menganalisa mengenai pemetakan – pemetakan
organisasi dalam aktivitas dunia, yakni Eropa, Asia Pasifik dan Amerika. Proses
ini juga diperkuat dengan tumbuhnya regionalisasi dari struktur formal dari
kesepakatan perdagangan bebas Amerika Utara (NAFTA), APEC, MERCOSUR, ASEAN dan
Uni Eropa untuk produksi regional dan strategi pemasaran perusahaan
multinasional dan perusahaan nasional (Held dan McGrew 2003).
Ahli yang tergolong kaum skeptis adalah Paul Hirst dan
Graham Thompson. Keduanya menyoroti globaliasasi dari segi ekonomi. Dalam buku
mereka berjudul “Globalization in Question”, mereka berpendapat bahwa konsep
globalisasi adalah mitos belaka, dan bahwa tingkat integrasi ekonomi dalam
pasar dunia seringkali terlalu dilebih-lebihkan. Alasan mereka adalah, sebagai
berikut : 1. Tatanan ekonomi yang sangat mendunia sekarang ini hanyalah bagian
dari gelombang turun naik pertumbuhan ekonomi internasional yang mulai ada
sejak ekonomi yang berlandaskan pada teknologi industri mulai menyebar ke
seluruh dunia sejak tahun 1860-an. Perusahaan transnasional yang murni jarang
ditemukan karena perusahaan transnasional pada umumnya berbasis negara nasional
dan aktivitas perdagangan dunia bertumpu pada kekuatan produksi nasional. 3.
Lalulintas modal tidak mengakibatkan berpindahnya penanaman modal dan
kesempatan kerja secara besarbesaran dari negara maju ke negara berkembang.
Penanaman modal asing justru banyak terpusat di negara-negara industri maju
seperti Eropa, Jepang, dan Amerika. 4. Kekuatan ekonomi negara-negara industri
maju ini mampu mengatur pasar modal dan aspek ekonomi lainnya. Oleh karena itu,
tidak benar bila pasar modal dunia tidak dapat diatur dan dikendalikan.
2)
Kaum
Hiperglobalistis
Kaum globalis menyuguhkan pandangan yang bersebrangan
arah dengan kaum skeptis. Kaum globalis memandang positif dari perkembangan
ekonomi global pada era saat ini. Perbedaan terbuka atau tidaknya perdagangan
dan ekonomi global pada abad ke 19 tidak menjadi tolak ukur yang terlalu
berarti bagi kaum globalis. Lebih mengacu pada regulasi ekonomi. Kaum globalis
tampil dengan menempatkan asumsinya bahwa multilateral institutions amat sangat
mempengaruhi proses penyesuaian kebijakan pemerintah nasional dalam pembuatan
kebijakan – kebijakan.
Contoh multilateral institutions adalah : World Bank,
WTO dan IMF. Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD)
merupakan organisasi yang bergerak dalam pengembangan ekonomi telah menjadi
salah satu faktor pengadaan industrialisasi dan transisi Amerika Latin, Asia
dan Eropa Timur sebagai wujud dari adanya pertumbuhan pengalihan bisnis (Held
dan McGrew 2003).
Menurut Kenichi Ohmae, salah seorang hiperglobalis,
globalisasi mengarah ke sebuah “dunia tanpa batas”, sebuah dunia di mana
kekuatan pasar lebih berkuasa daripada pemerintah. Ia menyatakan, bahwa
globalisasi telah berkembang sedemikian pesat sehingga negara-bangsa kehilangan
sebagian kekuasannya untuk mengontrol perekonomiannya sendiri. Pandangan itu
bertolak belakang dengan Paul Hirst dan Graham Thompson.
3)
Kaum
Transformatif
Kaum ini mengambil posisi tengah tatanan global
mengalami transformasi atau perubahan tetapi masih banyak pola-pola lama yang
bertahan seperti pemerintah masih tetap memiliki kekuasaan. Menurut kaum
transformatif pemerintah dipaksa mengambil sikap yang lebih aktif dan terbuka
terhadap model pemerintahan yang bisa menyesuaikan diri dengan globalisasi.
b.
Fenomena Globalisasi
Fenomena globalisasi
yang sedang dihadapi oleh umat manusia sejak abad ke-20 dapat ditandai oleh
beberapa hal berikut :
1)
Arus Etnis
2)
Arus teknologi
3)
Arus keuangan
4)
Arus media
5)
Arus ide
Berdasarkan fenomena
yangg tampak pada globalisasi, dapat diijumpai adanya tanda-tanda yang dapat
kita rasakan di dalam kehidupan sehari-hari tentang globalisasi yaitu sebagai
berikut :
1)
Meningkatnya perdagaangan global
2)
Meningkatnya aliran modal internasional
3)
Meningkatnya aliran data lintas batas
4)
Adanya desakan pihak untuk mengendalikan para penjahat
perang di Mahkamah Kejahatan Internasional (Internasional Criminal Court)
5)
Meningkatnya pertukaran Budaya (culture exchange)
6)
Meningkatnya perjalanan dan turisme lintas negara
7)
Berkembangnya infrastruktur telekomunikasi global
8)
Berkembangnya sistem keuangan global
9)
Meningktnya aktivitas perekonomian dunia
10) Meningkatnya
peran-peran organisasi internasional.
Comments
Post a Comment